Kita Bina Hidup Ini

Kita bina hidup ini

dengan kecukupan bukan dengan kelebihan
dengan kejayaan bukan dengan kecemerlangan
dengan kemudahan bukan dengan kesenangan
dengan keperluan bukan dengan kemahuan
dengan kebaikan bukan dengan kesempurnaan
dengan kekayaan bukan dengan kemewahan
dengan kesediaan bukan dengan ketahuan.

Kita bina hidup ini
bukan dengan manisnya janji tapi dengan pahitnya mengotakannya
bukan dengan indahnya kata tapi dengan sukarnya menyuarakannya
bukan dengan tingginya darjat tapi dengan payahnya memikulnya
bukan dengan banyaknya ilmu tapi dengan kurangnya mendiamkannya
bukan dengan panjangnya nyawa tapi dengan pendeknya mensia-siakannya.

Kita bina hidup ini
dengan mimpi menjadi nyata bukan dengan nyata bertukar mimpi
dengan angan menjadi cita bukan dengan cita bertukar angan
dengan beri menjadi jujur bukan dengan jujur bertukar beri
dengan nokhtah menjadi langkah bukan dengan langkah bertukar nokhtah.

Kita bina hidup ini
bukan untuk terus hidup
tapi untuk hidup seterusnya.


( Mustafa Shamsuddin, Amman Jordan
Berita Minggu, 14 Feb 2010 }

Pemimpin

Yang bernama pemimpin adat
Hukumnya menyelesaikan
Yang kusut diselesaikan
Yang keruh dijernihkan
Yang berbonggol diratakan
Yang kesat diampelaskan
Yang bengkok diluruskan
Yang menyalah dibetulkan
Yang renggang dirapatkan
Yang sumbing dibaikkan
Yang jauh didekatkan
Yang terkurung dikeluarkan
Yang tersepit dilepaskan
Yang teraniaya dibebaskan
Yang hilang dicarikan
Yang sakit diubatkan.

Yang bernama pemimpin adat
Harus menjadi suluh dalam gelita
Menjadi penawar penolak bisa
Menjadi penenang dalam duka
Menjadi penyejuk dalam derita
Menjadi penyabar dalam murka
Menjadi benteng dusun dan kampung
Menjadi pagar teluk dan tanjung.

Karam di laut menjadi pelampung
Panas di darat jadi penaung
Basah di hilir jadi penudung
Patah di hilir jadi penyambung.

Dato’ Dr. Mohd Rosli B. Saludin